Perempuan dan Mobil

Waktu SMP dulu, pertama kali saya melihat gambar perempuan selalu nampang bersamaan dengan gambar sebuah mobil keren, entah itu di poster atau saat ada suatu event, gambar iklan mobil selalu disertai dengan perempuan. Jika di logika seperti ini :

- mobil = sebuah alat yang digunakan sebagai alat transportasi
-perempuan = makhluk Tuhan yang sama kedudukannya dengan laki-laki, yang membedakan hanyalah pada alat reproduksi dan perannya dalam hierarki kekeluargaan.

(sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQc71S5VSp0hhbkUOOZpZlN7stkIjTi-Psrl5XTeT00iiqPMybif1aYbToNByloSJ-WVopRi7ME_Dp-lJSMXbTNNUSh95Waesejtta49Z9_smmMyrjyICwK9CCSqLEUdSkOUasxU978U8/s320/baby.jpg)


Hal itu selalu menimbulkan tanya bagi saya, kenapa harus perempuan, tak lupa dengan pakaian minimnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya tahu bahwa itu adalah trik kapitalisme, dimana segala sesuatu yang menarik adalah komoditas bisnis...keren.

Tapi haruskah selalu seperti itu? perempuan selalu menjadi komoditas? apakah mereka merasa sebagai komoditas?bagaimana dengan emansipasi? apakah ada hubungannya? jika ada, betulkah yang sepeti ini yang dicita-citakan para pejuang emansipasi jaman dulu? atau memang harus seperti ini adanya?

Terlalu banyak tanya di pikiran ini, maklumlah wong ndeso yang tinggal di kota...hehehe

Sekali lagi saya cuma bisa kembali kepada salah satu "Tetralogi Buru" bung Pram, Bumi Manusia....ya, itulah dinamika bumi manusia, saya cuma bissa mengembalikannya seperti itu karena bukanlah ahli Sosiologi yang mempelajari dinamika kehidupan suatu masyarakat.

Cuma, yang saya tahu adalah bangsa Indonesia adalah bagian dari bangsa timur yang KONON, memiliki budaya sopan-santun yang parameternya sampai detik ini belum saya temukan.




1 comments:

Anonymous said...

hmm...
ya..
gag tau lah...
enang racun kalii...
ya yang penting sekarang, "tundukkan pandangan"
hehheh

Post a Comment