Nasehat bagi Jiwa(ku) yang sering Lalai

Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa seorang manusia, akan ditanyakan 4 hal ketika hari kiamat nanti :

  1. Nikmat umur, untuk apa digunakan di dunia ini,
  2. Masa muda, untuk apa dihabiskan masa muda ini,
  3. Harta, darimana datangnya harta itu, dan dipergunakan dalam hal apa,
  4. Ilmu, untuk apakah ilmu itu, apakah untuk kemaslahatan atau kerusakan.
Di jaman sekarang, berbeda dengan jaman Rasul terdahulu yang memiliki umur yang panjang,sampai ratusan tahun. Saat ini, umur manusia relatif singkat, rata-rata sekitar 63 tahun, adapun jika lebih sampai 1 abad atau 100 tahun, merupakan suatu nikmat tersendiri jika dimanfaatkan dengan baik, karena menurut riwayat, salah satu nikmat adalah umur panjang disertai amal yang baik.

Orang bilang, masa muda adalah masa yang paling indah,hmmm...betul sekali, sayapun merasakannya :) . Bahkan ada sebuah anekdot yang populer dikalangan anak muda "muda senang-senang, tua kaya raya, mati masuk surga" what a beatifull life if like that...hahaha.
Masa muda seperti ini, begitu banyak godaan dunia, bahkan tidak jarang bisa terjerumus dalam kesesatan (ya Tuhan, lindungilah hamba-Mu dari hal itu), narkoba, pergaulan bebas, kesalahan memilih ideologi, zina, dan jenis-jenis kesesatan lainnya. Namun tidak bisa dilupakan, kaum mudalah yang selalu melakukan perubahan, a wind of change kata Scorpion. Lengsernya Soeharto siapa yang melakukan? perjuangan 45"?Gerakan Turki Muda?Ashabul Kahfi?Revolusi Iran? masih banyak lagi,para pemudalah yang menjadi agent of change. Saya boleh bilang jika masa muda seperti "pisau bermata dua".

Harta yang baik adalah harta yang bermanfaat bagi diri,keluarga, dan bagi orang-orang yang membutuhkan, bahkan salah satu amalan yang pahalanya mengalir sampai ke liang kubur adalah "harta yang bermanfaat".
Di tengah-tengah himpitan ekonomi di negeri ini, tingginya angka kemiskinan dan pengangguran,merupakan lahan sebenarnya bagi para orang yang berlebih hartanya untuk saling membagi, apakah lewat sedekah atau zakat harta.Pernah saya dengar jika kalau zakat harta yang 5% dari pendapatan, bisa dimanajemen dengan baik di negeri ini, bisa mencukupi kebutuhan untuk orang-orang miskin dengan pengelolaan yang profesional, tidak seperti kejadian di Pasuruan beberapa waktu lalu yang sungguh memiriskan. Bukan cuma itu, hampir di tiap pembagian BLT ataupun yang gratis-gratis lainnya, selalu para ibu-ibu yang sudah sepuh yang menjadi korban saat antrian, cuma bisa bersimpati :(

Ilmu yang baik bisa bermanfaat bagi diri dan orang lain, namun kadang teknologi sebagai hasil dari ilmu pengetahuan bersifat independen, alias tergantung pemakaian. Tidak mungkin kita mencap Handycam sebagai sebuah bid'ah karena sesuatu yang diadakan. Kadang saya heran dengan orang-orang yang sedikit-sedikit mencap ini bid'ah, itu bid'ah, padahal mungkin dia masih pake sepeda motor, karena sepeda motor juga sesuatu yang baru dan diadakan, tidak ada di jaman Rasulullah SAW, pemikiran kolot!!!

koq mbahas bid'ah,hehehe...sangking aja...

Sebagai khatimah, saya mengingatkan diriku dan orang-orang yang berkenan diingatkan karena saya bukan Ustad atau lulusan pondok pesantren, mari manfaatkan 4 hal di atas jika melekat pada diri kita agar selalu introspeksi diri di setiap kesempatan dan mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu sebagai hikmah dalam kehidupan yang rupanya singkat ini.

Ciao...





0 comments:

Post a Comment